Akibat berkurangnya daya mampu mesin pembangkit listrik, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Putussibau, melakukan pemadaman bergilir setiap dua hari sekali sejak dua tahun terakhir.
Kepala Perusahaan Listrik Negara, Ranting Putussibau, Sapril Saleh, di Putussibau, Rabu, mengemukakan kondisi itu berlangsung sejak adanya peningkatan beban pemakaian listrik pelanggan, sehingga mesin pembangkit tidak mampu mengakomodir suplai listrik, terutama pada saat beban puncak.
"Daya mampu mesin pembangkit kita hanya tiga mega volt, sementara kebutuhan suplai listrik pada saat beban puncak mencapai empat mega volt," katanya.
Dari sepuluh mesin yang dimiliki oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), PLN Ranting Putussibau, beberapa di antaranya tidak dapat beroperasi maksimal, karena selain kemampuannya tidak besar, usianya juga sudah cukup tua.
"Hal ini yang menyebabkan kita tidak berani mengoperasikannya dengan maksimal, sebab kalau dipaksakan, mesin menjadi lebih cepat rusak," terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dua bulan lalu PLN Ranting Putussibau bahkan melakukan pemadaman bergilir setiap satu hari sekali karena salah satu mesin rusak.
"Kerusakan mesin sudah berhasil kita tanggulangi, meski begitu pemadaman bergilir masih dilakukan guna menjaga kondisi mesin agar tetap bagus," ujarnya.
Selain menghadapi kondisi kemampuan mesin yang terbatas, dikatakannya, PLN Ranting Putussibau juga menghadapi kendala gangguan jaringan listrik, terutama yang berada di luar kota.
"Kerusakan jaringan ini menyebabkan suplai listrik ke rumah pelanggan menjadi terganggu, dan sering terjadi pemutusan aliran listrik sesaat ketika dilakukan perbaikan," jelasnya.
Untuk mengatasi hal itu, PLN Ranting Putussibau terus melakukan perawatan jaringan listrik secara rutin, baik untuk jaringan di dalam kota, maupun jaringan listrik yang ada di luar kota.
"Dengan perawatan jaringan listrik secara rutin, kita bisa meminimalisir terjadinya pemadaman sesaat karena gangguan jaringan listrik," jelasnya. (*/cax)